Mantan CEO Mozilla, Brendan Eich.
Dia ditekan karena pernah menyumbang 1.000 dollar AS untuk kampanye rancangan konstitusi untuk melarang pernikahan sesama jenis. Akibat tekanan tersebut, setelah 10 hari menjabat sebagai CEO, Eich akhirnya mengundurkan diri dari perusahaan pembesut peramban Firefox tersebut.
Yang menarik, beberapa hari sebelum pengunduran dirinya, ia sempat mengomentari Indonesia dalam wawancara dengan Cnet, Selasa (1/4/2014).
"Kami punya komunitas (Mozilla) yang kuat di Indonesia. Kami mengembangkan Firefox OS ke pasar di Indonesia. Di sana, masyarakat punya pendapat berseberangan atas hal ini (pernikahan sejenis)," kata Eich, seperti dikutip dari Antara.
Eich yang dalam wawancara itu masih menjabat CEO mengatakan bahwa Mozilla sangat inklusif, tidak hanya bagi pendukung pernikahan sejenis, tetapi juga bagi orang seperti dirinya dan para penentang pernikahan sejenis di Indonesia, yang merupakan bagian dari keberadaan Mozilla.
"Mereka (komunitas Mozilla di Indonesia) tidak membawa-bawa hal tersebut ketika bekerja dengan komunitas Mozilla. Saya bertemu dengan banyak dari mereka saat Mozcamp 2012 di Singapura," tambahnya.
"Di belahan dunia sana, mereka tidak punya pengeras suara (untuk menyuarakan anti-pernikahan sejenis). Misi Mozilla dan prinsip inklusivitas kami mengharuskan suara mereka juga masuk."
Atas pertanyaan "apakah eksekutif boleh dinilai berdasarkan keyakinan politiknya?", Eich menjawab, "Bagi Mozilla, ini hal yang problematik karena prinsip kami adalah inklusivitas, komunitas di Indonesia mendukung saya, tetapi mereka tidak punya pengeras suara".
"Kami harus hati-hati dalam menerapkan prinsip-prinsip inklusivitas. Bagi Mozilla, hal itu selalu menjadi cara keberlangsungan kami. Itulah cara kami beroperasi di komunitas terbuka, dalam open source, dan di Mozilla."
Di bagian lain, dia minta maaf kepada semua pihak, termasuk teman-temannya dari kalangan LGBT (lesbian, gay, biseksual, transgender) yang tersakiti, setelah tahu bahwa Eich pernah menyumbang untuk gerakan menentang pernikahan sejenis.
Namun, selanjutnya dia mengemukakan bahwa Mozilla dalam bahaya "jika tidak dapat meneruskan kegiatannya berdasarkan prinsip inklusivitas, tempat orang dapat bekerja sesuai misi Mozilla tanpa melihat latar belakang dan keyakinan. Saya kira kami akan kandas."
Ketika ditanya apakah dia tidak sebaiknya mengumumkan bahwa kini dirinya mendukung pernikahan sejenis untuk menyelamatkan Mozilla dan Firefox, Eich antara lain menjawab, "Saya pikir tidak baik bagi integritas saya atau integritas Mozilla jika berubah posisi karena tekanan. Kalau Mozilla jadi semakin eksklusif, kupikir hal itu keliru dan akan mengecilkan Mozilla, Mozilla jadi terfragmentasi."
0 komentar:
Posting Komentar