Samsung Siapkan Jam Tangan Pintar Berbasis Tizen

Kompas.com/Hindra Liauw
Samsung Galaxy Gear generasi pertama diperkenalkan pada September 2013
KOMPAS.com — Setelah merilis produk jam tangan pintar dengan sistem operasi Android pada September 2013 lalu, Samsung dikabarkan sedang menyiapkan jam tangan pintar dengan sistem operasi Tizen.

Kantor berita Reuters melaporkan, Samsung akan memperkenalkan dua jam tangan pintar dalam waktu dalam ajang Mobile World Congress (MWC) di Barcelona, Spanyol, akhir Februari. Kedua produk itu akan diberi nama Galaxy Gear 2 dan Neo 2, di mana salah satunya akan tetap menggunakan Android.

Kedua produk ini mengalami sejumlah peningkatkan fitur, antara lain bisa menjadi remote control televisi, fitur fitnes yang memantau denyut nadi, dan fungsi pemutar musik. Namun, Reuters melaporkan, jam tangan seri Neo 2 tidak dibekali komponen kamera.

Jadwal peluncuran kedua produk jam tangan ini sangat cepat, tidak sampai 6 bulan setelah Samsung memasarkan Galaxy Gear generasi pertama. Galaxy Gear mendapat banyak kritik dalam hal fitur dan pengguna merasa sulit menggunakannya. Produk ini dinilai belum mendefinisikan arti sebuah "jam tangan pintar."

Samsung mengembangkan Tizen agar tidak sepenuhnya bergantung pada sistem operasi Android buatan Google. Sistem operasi ini merupakan proyek besar Samsung bersama Intel dan Linux Foundation sejak pertengahan 2012.

Tizen merupakan proyek sistem operasi mobile bersifat terbuka (open source) yang dibangun di atas inti program (kernel) Linux.

Dukungan perusahaan teknologi besar terhadap Tizen menunjukkan potensi besar Tizen untuk bersaing dengan sistem operasi mobile yang ada saat ini, terutama Android yang juga dibangun dengan kernel Linux. Saat ini, Tizen sudah mencapai tahap pengembangan versi 2.2.1.

Perusahaan yang diketahui mendukung Tizen antara lain eBay, Konami, McAfee, Panasonic, Fujitsu, Huawei, The Weather Channel, dan ada pula dari industri operator seluler, yaitu NTT DoCoMo, Orange, Vodafone, Sprint, serta dua operator Korea Selatan, SK Telecom dan KT.

0 komentar: